Kartu yang dipasang pada mainboard sebagai alat penghubung komputer dalam suatu jaringan.
Cara pemasangan
Card ini dipasang pada PC biasanya pada slot ekspansi PCI, di pasaran card internal NIC ini memiliki kecepatan transfer antara 10 Mbps sampai 100 Mbps (Megabit / second ). Bentuk soket pada NIC ada yang menggunakan RJ 45 atau Bentuk BNC, ada juga satu card yang memiliki keduanya (combo).
Jenis-jenis Ethernet
10Base2
10 Base2 disebut juga thin ethernet karena menggunakan kabel koxial jenis thin atau disebut sebagai cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus. Spesifikasi dari 10Base2 adalah sebagai berikut :
1.
Panjang kabel persegmen adalah 185 meter.
2.
Total segmen adalah 5 buah.
3.
Maksimum repeater adalah 4 buah.
4.
Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah.
5.
Jarak terdekat antar station minimum 0.5 meter.
6.
Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30.
7.
Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 925 meter.
8.
Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
9.
Jenis kabel koaksial RG-58A/U atau RG-58C/U.
10.
Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30.
10Base5
10Base5 disebut juga thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2, yaitu topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut :
1.
10Base5 Panjang kabel per segmen adalah 500 meter.
2.
Total segment kabel adalah 5 buah.
3.
Maksimum repeater adalah 4 buah.
4.
Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3 buah.
5.
Jarak terdekat antar station minimum 2,5 meter.
6.
Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100.
7.
Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 meter.
8.
Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 2500 meter.
9.
Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
10.
Jenis kabel koaksial RG-8 atau RG-11 1.
10BaseT
Berbeda dengan 10Base2 atau 10Base5 yang menggunakan topologi Bus, pada ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi Star ini yang sekarang banyak digunakari, karena mudah pemasangannya serta mudah melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai adalah kabel UTP. Spesifikasi dari 10 BaseT adalah sebagal berikut :
1.
Panjang kabel per segmen maksimum 100 meter.
2.
Maksimum jumlah segmen 1024.
3.
Maksimum node per jaringan 1024.
4.
Menggunakan hub dengan maksimum hub empat buah dan bentuk hubungan chain.
5.
Kabel yang dipakail UTP level-3 atau lebih.
10BaseF
10BaseF menggunakan kabel serat optik. Kabel jarang digunakan karena biasanya mahal. dan pemasangannya pun tidak semudah Ethemet tipe lainnya. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya cukup jauh. Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
1.
Panjang kabel per segmen maksimum 2000 meter.
2.
Maksimum jumlah segmen 1024.
3.
Maksimum node per jaringan 1024.
4.
Menggunakan hub dengan maksimum hub empat buah dan bentuk hubungan chain.
5.
Menggunakan kabel serat Optik.
100BaseT
100BaseT disebut juga fast ethernet atau 100BaseX adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai yaitu :
1.
100BaseT4, memakai kabel UTP kategori 3,4 atau 5. Kabel yang dipakai empat pasang.
2.
100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang.
3.
100BaseFX memakai kabet serat optik.
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel. koaxial maksimum total panjang kabelnya dengan menggunakan hub Class II adalah 205 meter, dengan perincian 100 meter untuk panjang segmen dan 5 meter untuk hubungan hub ke hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan 2 repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 meter.
Cara kerja
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Frame Ethernet
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
Topologi
Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.
Posting Komentar